Minggu, 09 Maret 2014

NASIB PERAWAT


Jika saat tahun 90 an ke bawah kita kenal istilah, guru pahlawan tanpa tanda jasa. Mungkin melihat realita yang ada saat ini, sebentar lagi istilah itu akan berganti menjadi perawat pahlawan tanpa tanda jasa. Perubahan itu bisa saja benar-benar terjadi, karena saat ini, (alhamdulillah) pemerintah kita sudah mulai memperhatikan nasib para guru kita yang tercinta dengan memberikan tunjangan penghasilan yang layak. Apalagi jika guru tersebut sudah melalui proses sertifikasi.Paling tidak penghasilan guru saat ini sudah cukup untuk mengkredit rumah dan mobil dan mampu menyekolahkan anak-anak mereka di pendidikan yang layak. Namun kesejahteraan guru sebagai salah satu tiang utama penyokong meningkatnya kualitas pendidikan di Indonesia tidak diikuti dengan perhatian pemerintah terhadap para perawat (selain dokter) yang merupakan tiang utama penyokong kesehatan masyarakat di Indonesia.Memang cukup memprihatinkan nasib para tenaga kesehatan di Indonesia, Selain dokter yang mulai tidak diperhatikan nasibnya, saat ini nasib para perawat (walaupun tidak semua) mungkin bisa dibilang jauh lebih memprihatinkan. Sebagaimana sedikit pangamatan saya, saya pernah magang di salah satu rumah sakit milik salah satu instansi pemerintah di kota M di salah satu ibu kota provinsi di indonesia bagian tengah. Selama saya magang di sana, saya mendapatkan pengalaman yang sangat memprihatinkan. bagaimana tidak, seorang perawat yang sudah melewati masa pendidikan 3 tahun (D3) dengan biaya yang tidak sedikit, merawat pasien dengan penuh kesabaran dan beresiko tertular berbagai macam penyakit, harus rela tidak dibayar setiap bulannya dan mereka harus bisa memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya.Ini baru potret kehidupan perawat yang hidup di perkotaan, bagaimana dengan yang di daerah terpencil? apa tidak lebih memprihatinkan lagi keadaan mereka.sungguh sangat amat memprihatinkan memang. di tengah hingar bingar korupsi para pejabat kita. di tengah biaya kampanye yang menghabiskan milyaran rupiah, namun sepertinya mereka melupakan apa yang para penyokong tiang kesehatan masyarakat di Indonesia. Orang-orang yang mengabdikan malamnya meninggalkan keluarga untuk merawat pasien. orang-orang paling rentan tertular penyakit karena paling berinteraksi dengan pasien. Apa mungkin jika para pembesar kita jika dirawat di rumah sakit tidak membutuhkan perawat dan dokter?Saya berharap semoga para perawat dan dokter tetap setia dengan tugas mulianya. semoga pemerintah segera memperhatikan nasib para perawat dan dokter di Indonesia…

Jumat, 07 Maret 2014

6 tahun BISMANIA COMMUNITY

8 Maret 2008 menjadi tonggak sejarah hadirnya BisMania Community. Terasa sangat spesial, di Hari Sabtu 8 Maret 2014 ini, Komunitas ini menginjak usianya yang ke-6. 6 tahun sudah Komunitas ini hadir, di dunia transportasi Indonesia, dengan banyak dinamika dan perkembangan yang selalu akan ada didalamnya.Menginjak usia ke-6, mungkin sudah banyak hal positif yang sudah bisa BisMania Community berikan. Namun, kami sadar, masih banyak hal-hal yang belum bisa kita hadirkan secara nyata di dunia transportasi Indonesia.Di usia ke-6 BisMania Community, yang jatuh tepat di tanggal 8 Maret 2014 ini, perkenankan kami memberikan Apresiasi dan Penghargaan sebesar-besarnya kepada seluruh pihak, mulai dari Pemerintah, Regulator Transportasi, Operator Transportasi, Rekan-rekan Media, dan seluruh pihak yang selama ini sudah banyak membantu dan bersinergi dengan BisMania Community dalam usaha mengembangkan dunia transportasi umum di Indonesia.Tak lupa, Apresiasi dan Penghargaan sebesar-besarnya layak diberikan kepada semua Member di seluruh daerah yang dengan semangat turut berkontribusi positif dalam memperkenalkan dan mengembangkan semangat seduluran.Semoga tali persaudaraan ini tidak akan pernah putus walaupun kadang dalam keseharian, masih terdapat perbedaan visi dan cara pandang. Namun perbedaan tersebut mari kita jadikan hiasan dalam dinamika organisasi / komunitas untuk saling mengisi kekurangan.Selamat Berulang Tahun yang ke-6, bismania communitySelamat untuk anda semua, Sedulur-sedulur BisMania Community, dimanapun berada.Ini hari anda, Ini hari kita semua.Karena anda, Komunitas ini tetap ada.Salam Sejatinipun Seduluran.

PNEUMONIA

Radang paru-paru

PneumoniaGambar rontgen dada menunjukkan pneumonia bakterial berbentuk baji yang sanga menonjol di paru . MedicineRadang paru-paru atau pneumonia adalah kondisi inflamasi pada paru—utamanya memengaruhi kantung-kantung udara mikroskopik yang dikenal sebagaialveolus.[1][2] Kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri dan lebih jarangmikroorganisme lainnya, obat-obatantertentu, dan kondisi lain seperti penyakit autoimun.[1][3]Gejala khasnya meliputi batuk, nyeri dada,demam, dan kesulitan bernapas.[4] Alatdiagnostik mencakup rontgen dan pengambilan kultur dari sputum. Vaksinuntuk mencegah jenis pneumonia tertentu kini sudah tersedia. Pengobatan yang dilakukan bergantung pada penyebab dasarnya. Dugaan pneumonia bakterial diobati dengan antibiotik. Jika pneumonianya parah, penderita biasanya dirujuk ke rumah sakit.Setiap tahunnya, pneumonia menjangkiti sekitar 450 juta orang, tujuh persen dari total populasi dunia, dan menyebabkan sekitar 4 juta kematian. Walaupun pneumonia dijuluki oleh William Osler pada abad ke-19 sebagai "the captain of the men of death" (pemimpin kematian),[5] penemuan terapi antibiotik dan vaksin pada abad ke-20 telah meningkatkan daya tahan hidup.[6]Meskipun demikian, di negara berkembang, dan di antara orang-orang berusia sangat lanjut, sangat muda, dan penderita sakit kronis, pneumonia tetap menjadi penyebab kematian yang utama.[6][7]

Tanda-tanda dan gejalaSunting

Frekuensi gejala[8]GejalaFrekuensiBatuk79–91%Kelelahan90%Demam71–75%Sulit bernapas67–75%Sputum60-65%Nyeri dada39-49%Gejala utama pneumonia yang menularPasien pneumonia yang menular biasanya menderita batuk produktif, demam yang disertai menggigil bergetar, sulit bernapas,nyeri dada yang tajam atau menghunjam selama menarik napas dalam-dalam, dan peningkatan laju respirasi.[9] Pada manula, adanya kebingungan menjadi tanda yang paling utama.[9] Tanda-tanda dan gejala khusus pada anak-anak balita yaitu demam, batuk, dan napas yang cepat atau sulit.[10]Demam tidak sangat spesifik, karena ini gejala yang umum timbul pada berbagai penyakit, dan mungkin tidak tampak pada penderita penyakit parah atau malnutrisi. Selain itu, gejala batuk sering tidak muncul pada anak-anak berusia kurang dari 2 bulan.[10] Tanda-tanda dan gejala yang lebih parah meliputi: kulit biru, rasa haus berkurang, konvulsi, muntah-muntah yang menetap, suhu ekstrim, atau penurunan tingkat kesadaran.[10][11]Kasus pneumonia bakterial dan viral biasanya muncul dengan gejala yang serupa.[12] Beberapa penyebabnya dikaitkan dengan karakteristik klinis yang klasik tetapi tidak spesifik. Pneumonia yang disebabkan oleh Legionella dapat muncul disertai nyeri perut, diare, atau kebingungan,[13] sedangkan pneumonia yang disebabkan olehStreptococcus pneumoniae dikaitkan dengan sputum berwarna karat,[14] dan pneumonia yang disebabkan oleh Klebsielladapat disertai sputum berdarah yang sering digambarkan sebagai "currant jelly" (lendir merah).[8]Sputum berdarah (dikenal sebagaihemoptisis) juga dapat muncul padatuberkulosis, pneumonia gram-negatif, dan abses paru serta umum dijumpai padabronkitis akut.[11] Pneumonia mikoplasmadapat timbul bersama pembengkakan nodus limfa di leher, nyeri sendi, atau infeksi telinga tengah.[11] Pneumonia viral lebih umum muncul disertai mengi dibandingkan dengan pneumonia bakterial.[12]

PenyebabSunting

Bakteri Streptococcus pneumoniae, penyebab umum pneumonia, gambar diambil menggunakan mikroskop elektronPneumonia terutama disebabkan oleh infeksi dari bakteri atau virus dan jarang dijumpai disebabkan oleh fungi dan parasit. Walaupun terdapat lebih dari 100 galur agen infeksi yang telah diidentifikasi, namun hanya beberapa yang bertanggungjawab atas mayoritas kasus yang ada. Infeksi bersama dengan virus beserta bakteri dapat muncul hingga sebanyak 45% infeksi pada anak-anak dan 15% infeksi pada orang dewasa.[6] Agen penyebabnya tidak dapat diisolasi pada sekitar setengah kasus yang ada walaupun pengujian yang cermat telah dilakukan.[15]Istilah pneumonia terkadang digunakan secara lebih luas terhadap berbagai kondisi yang menyebabkan inflamasi paru-paru (misalnya yang disebabkan oleh penyakit autoimun, luka bakar kimia atau reaksi obat); namun demikian, inflamasi ini lebih tepat disebut sebagai pneumonitis.[16][17] Menurut sejarahnya agen penginfeksi dibagi menjadi "khas" dan "tidak khas" didasarkan pada aspek yang diduga, tetapi bukti-bukti yang ada tidak mendukung pembedaan ini, sehingga kini tidak lagi ditekankan.[18]Faktor risiko dan kondisi yang memengaruhi pneumonia mencakup: merokok, imunodefisiensi, alkoholisme, penyakit obstruktif paru kronis, penyakit ginjal kronis, dan penyakit hati.[11] Penggunaan obat-obatan yang bersifat menekan asam sepertipenghambat pompa proton atau penyekat H2- dikaitkan dengan peningkatan risiko[19]pneumonia. Usia lanjut juga berpengaruh pada pneumonia.[11]

Bakteri

Bakteri adalah penyebab paling umum daripneumonia dapatan masyarakat (CAP), dengan Streptococcus pneumoniae berhasil diisolasi dalam hampir 50% kasus yang ada.[20][21] Bakteri lain yang umum diisolasi mencakup termasuk: Haemophilus influenzaedalam 20% kasus, Chlamydophila pneumoniae dalam 13% kasus, danMycoplasma pneumoniae dalam 3% kasus;[20] Staphylococcus aureus; Moraxella catarrhalis; Legionella pneumophila danBasilus gram-negatif.[15] Sejumlah versikekebalan obat dari infeksi di atas makin umum dijumpai, termasuk Streptococcus pneumoniae kebal obat (DRSP) danStaphylococcus aureus yang kebal terhadap metisilin(MRSA).[11]Penyebaran organisme mudah terjadi jika faktor risikonya ada.[15] Alkoholismediasosiasikan denganStreptococcus pneumoniae, organisme anaerobik, danMycobacterium tuberculosis; merokok mempermudah pengaruh dariStreptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae,Moraxella catarrhalis, dan Legionella pneumophila. Pajanan terhadap burung diasosiasikan dengan Chlamydia psittaci; terhadap hewan ternak dengan Coxiella burnetti; aspirasi isi perut dengan organisme anaerobik; dan fibrosis kistik denganPseudomonas aeruginosa danStaphylococcus aureus.[15]Streptococcus pneumoniae lebih sering dijumpai di musim dingin,[15] dan patut diduga pada orang yang menghirup sejumlah besar organisme anaerobik.[11]

Virus

Virus bertanggungjawab atas sekitar sepertiga kasus pneumonia pada orang dewasa[6] dan sekitar 15% kasus pada anak-anak.[22] Agen yang biasanya terkait mencakup: rhinovirus, coronavirus, virus influenza,virus sinsitium pernapasan (RSV),adenovirus, dan parainfluenza.[6][23] Virus herpes simpleks jarang menyebabkan pneumonia, kecuali dalam kelompok seperti: bayi baru lahir, penderita kanker, penerima transplantasi, dan penderita luka bakar yang cukup parah.[24] Orang yang menjalanitransplantasi organ atau yang mempunyairespon imun lemah menunjukkan tingkat pneumonia cytomegalovirus yang tinggi.[22][24] Para penderita infeksi virus dapat terinfeksi secara sekunder dengan bakteri Streptococcus pneumoniae,Staphylococcus aureus, atau Haemophilus influenzae, khususnya ketika disertai masalah kesehatan lain.[11][22] Virus yang berbeda mendominasi masa yang berbeda dalam setahun, sebagai contoh selama musim influenza maka virus influenza bertanggungjawab atas lebih dari separuh kasus virus yang terjadi.[22] Wabah virus lainnya juga sesekali muncul, termasukhantavirus dan coronavirus.[22]

Fungi

Pneumonia jamur jarang dijumpai, namun lebih sering muncul pada individu yang menderita sistem kekebalan lemahakibatAIDS, obat penekan kekebalan, atau masalah medis lainnya.[15][25] Jenis ini paling sering disebabkan oleh Histoplasma capsulatum, blastomyces, Cryptococcus neoformans, Pneumocystis jiroveci, danCoccidioides immitis. Histoplasmosis paling umum terjadi di lembah Sungai Mississippi, dan coccidioidomycosis paling umum dijumpai di Barat Daya Amerika.[15] Jumlah kasus telah meningkat di paruh kedua abad ke-20 akibat makin seringnya orang melakukan perjalanan dan meningkatnya supresi kekebalan tubuh dalam populasi.[25]

Parasit

Beragam parasit dapat memengaruhi paru-paru, termasuk: Toxoplasma gondii,Strongyloides stercoralis,Ascaris lumbricoides, dan Plasmodium malariae.[26]Berbagai organisme ini biasanya memasuki tubuh melalui kontak langsung dengan kulit, pencernaan, atau melalui vektor serangga.[26]Kecuali untuk Paragonimus westermani, kebanyakan parasit tidak secara khusus menginfeksi paru-paru tetapi melibatkan paru-paru sebagai tempat sekunder terhadap tempat lainnya.[26]Sebagian parasit, khususnya yang termasuk genera Ascaris danStrongyloides, merangsang timbulnya reaksi eosinofilik kuat, yang dapat mengakibatkan pneumonia eosinofilik.[26] Dalam infeksi lainnya, seperti malaria, keterlibatan paru terutama akibat inflamasi sistemik yang diinduksi oleh sitokin.[26] Di negara berkembang infeksi semacam ini paling sering dijumpai pada orang-orang yang kembali dari bepergian atau pada para imigran.[26] Secara global, infeksi-infeksi paling sering terjadi pada pada penderita defisiensi kekebalan tubuh.[27]

Idiopatik

Pneumonia interstisial idiopatik atau pneumonia yang tidak menular[28] merupakan kelas penyakit paru difus. Kelas ini mencakup: kerusakan alveolar difus,organizing pneumonia, pneumonia interstisial non-spesifik, pneumonia interstisial limfositik, pneumonia interstisial desquamative, penyakit paru interstisial bronkiolitis pernapasan, dan pneumonia interstisial biasa.[29]

PatofisiologiSunting

Pneumonia mengisi alveoliparu-paru dengan cairan, menghalangi oksigenasi. Alveolus di sisi kiri dalam kondisi normal, sedangkan yang di sisi kanan penuh terisi cairan akibat pneumonia.Pneumonia sering berawal sebagai infeksi saluran pernapasan atas yang kemudian berpindah ke saluran pernapasan bawah.[30]Vaksinasi terhadap Haemophilus influenzaedan Streptococcus pneumoniae sudah memiliki bukti bagus untuk mendukung penggunaannya.[30] Mengimunisasi anak terhadap Streptococcus pneumoniae sudah menyebabkan penurunan insiden infeksi ini pada orang dewasa, karena banyak orang dewasa memperoleh infeksi ini dari anak-anak. Vaksin Streptococcus pneumoniaetersedia untuk orang dewasa, dan sudah ditemukan menurunkan risiko penyakit pneumokokal yang invansif.[31] Vaksin lain yang mendukung efek perlindungan terhadap pneumonia termasuk: batuk rejan, cacar air, and campak.[32]

Lainnya

Berhenti merokok[33] dan menurunkan polusi udara di dalam ruangan, seperti yang berasal dari memasak di dalam ruangan dengan menggunakan kayu atau kotoran sapi, dianjurkan.[10][12] Merokok tampaknya menjadi faktor risiko terbesar untuk pneumonia pneumokokal pada orang dewasa yang seharusnya sehat.[34] Kebersihan tangan dan menutupi batuk dengan lengan tangan bisa juga menjadi sarana pencegahan yang efektif.[32] Pemakaian masker operasioleh mereka yang sakit juga bisa mencegah penyakit.[34]Mengobati penyakit dasarnya (seperti HIV/AIDS, diabetes melitus, dan malnutrisi) dengan tepat bisa menurunkan risiko pneumonia.[12][32][35] Pada anak-anak usia di bawah 6 bulan pemberian susu ibu ekslusif menurunkan baik risiko maupun keparahan penyakit.[12] Di kalangan mereka yang menderita HIV/AIDS serta hitungan CD4 kurang dari 200 sel/uL, antibiotiktrimetoprim/sulfametoksazol menurunkan risiko Pneumonia pneumosistis[36] dan bisa juga berguna untuk pencegahan bagi mereka yang memiliki gangguan kekebalan tubuh tapi tidak mempunyai HIV.[37]Menguji wanita hamil untuk Streptokokus Grup B dan Klamidia trakomatis, dan memberikan pengobatan antibiotik, bila diperlukan, menurunkan risiko tingkat pneumonia pada bayi;[38][39] sarana pencegahan transmisi dari ibu ke anak bisa juga efisien.[40] Menyedot mulut dan tenggororkan bayi dengan cairan amnionyang tercemar mekonium belum terbukti menurunkan tingkat pneumonia aspirasi dan bisa membahayakan,[41] jadi praktek ini tidak dianjurkan dalam kebanyakan situasi.[41] Di kalangan lansia yang ringkih, perawatan kesehatan mulut yang baik bisa menurunkan risiko pneumonia aspirasi.[42]

PengelolaanSunting

CURB-65SymptomPointsConfusion1Urea>7 mmol/l1Respiratory rate>301SBP<90mmHg, DBP<60mmHg1Age>=651Biasanya, antibiotik oral, istirahat, analgesiksederhana, dan cairan memadai untuk resolusi lengkap.[33] Namun, mereka yang memiliki kondisi medis lain, kalangan lansia, atau mereka yang mengalami gangguan pernafasan berat mungkin memerlukan pengobatan lebih lanjut. Bila gejala memburuk, pneumonia tidak membaik dengan pengobatan di rumah, atau terjadi komplikasi, perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan.[33] Di seluruh dunia, kira-kira 7–13% dari kasus di kalangan anak-anak memerlukan rawat inap [10]sementara di dunia maju antara 22 hingga 42% orang dewasa dengan pneumonia yang diperoleh dari komunitas dirawat di rumah sakit.[33]SkorCURB-65 berguna untuk menentukan perlunya rawat inap di kalangan orang dewasa.[33] Bila skornya 0 atau 1 penderita biasanya bisa ditangani di rumah, bila skornya 2 diperlukan perawatan singkat di RS atau tindak lanjut untuk meneruskan perawatan, bila skornya 3–5 dianjurkan rawat inap di RS.[33] Di kalangan anak-anak, mereka yang mengalami kesulitan pernafasan atau saturasi oksigennya kurang dari 90% harus dirawat di RS.[43] Manfaat fisioterapi dadadalam pneumonia belum ditentukan.[44]Ventilasi non-invasif bisa bermanfaat bagi mereka yang dirawat di unit rawat intensif (ICU).[45] Obat batuk tanpa resep dokter belum terbukti efektif[46] demikian juga penggunaan unsur seng di kalangan anak-anak.[47]Tidak ada cukup bukti untukmukolitik.[46]

Bakteri

Antibiotik memperbaiki hasil-hasil di kalangan penderita pneumonia bakteri.[48]Pada mulanya pilihan antibiotik tergantung pada karakteristik penderita, seperti usia, kesehatan dasarnya, dan lokasi dimana infeksi diperoleh. Di Inggris, pengobatan empiris dengan amoksisilin dianjurkan sebagai pilihan pertama untuk pneumonia yang diperoleh dari komunitas, dengandoksisiklin atau klaritromisin sebagai alternatifnya.[33] Di Amerika Utara, di mana bentuk “atipikal” dari pneumonia yang diperoleh dari komunitas lebih umum,makrolid (seperti azitromisin ataueritromisin), dan doksosiklin menggantikan amoksisilin sebagai pilihan pertama untuk rawat jalan di kalangan orang dewasa.[21][49]Di kalangan anak-anak dengan gejala ringan atau sedang, amoksisilin tetap menjadi pilihan pertama.[43] Penggunaanfluorokuinolon dalam kasus yang tidak kompleks tidak dianjurkan karena kekuatiran mengenai efek samping dan menimbulkan ketahanan sementara manfaat klinisnya tidak lebih besar.[21][50] Durasi pengobatan biasanya tujuh hingga sepuluh hari, tapi bukti yang makin banyak menunjukkan pemberian obat yang lebih pendek (tiga hingga lima hari) sama efektifnya.[51] Dianjurkan untukpneumonia yang diperoleh dari rumah sakittermasuk sefalosporin, karbapenem,fluorokuinolon, aminoglikosida, danvankomisin generasi ketiga dan keempat.[52]Antibiotik ini sering diberikan secara intravena dan digunakan sebagai kombinasi.[52] Di kalangan mereka yang dirawat di rumah sakit lebih dari 90% membaik dengan pengobatan antibiotik awal.[18]

Viral

Penghambat neuraminidase bisa digunakan untuk mengobati viral pneumonia yang disebabkan oleh virus influenza (influenza Adan influenza B).[6] Tidak ada pengobatanantivirus yang dianjurkan untuk jenis lain dari pneumonia virus yang diperoleh dari komunitas termasuk virus SARS coronavirus,adenovirus, hantavirus, dan parainfluenza.[6]Influenza A bisa diobati dengan rimantadineatau amantadine, sementara influenza A atau B bisa diobati dengan oseltamivir, zanamiviratau peramivir.[6] Pengobatan ini paling bermanfaat bila mulai diberikan dalam waktu 48 jam sejak munculnya gejala awal.[6]Banyak strain dari influenza A H5N1, juga dikenal sebagai avian influenza atau "flu burung," sudah menunjukkan ketahanan terhadap rimantadine dan amantadine.[6]Penggunaan antibiotik dalam pneumonia virus dianjurkan oleh beberapa ahli karena tidak mungkin mengesampingkan terjadinya infeksi bakteri yang kompleks.[6] British Thoracic Society menganjurkan agar antibiotik tidak diberikan pada mereka yang mengalami penyakit ringan.[6] Penggunaankortikosteroid kontroversial.[6]

Aspirasi

Pada umumnya, pneumonitis aspirasi diobati secara konservatif dengan antibiotik yang ditujukan hanya untuk pneumonia aspirasi.[53] Pilihan antibiotiknya akan tergantung pada beberapa faktor, termasuk organisma penyebab yang dicurigai dan apakah pneumonia diperoleh di komunitas atau dikembangkan di setting rumah sakit. Pilihan umumnya termasuk clindamisin, kombinasi antibiotik beta-laktam danmetronidazole, atau aminoglikosida.[54]Kortikosteroid kadang-kadang digunakan dalam pneumonia aspirasi, tetapi hanya ada bukti terbatas yang mendukung efektivitasnya.[53]

PrognosisSunting

Dengan pengobatan, kebanyakan jenis pneumonia bakteri akan stabil dalam waktu 3–6 hari.[55] Kadang-kadang memakan waktu beberapa minggu sebelum kebanyakan gejala diatasi.[55] Hasil rontgen biasanya bersih dalam waktu empat minggu dan mortalitas rendah (kurang dari 1%).[11][56] Di kalangan lansia atau orang yang memiliki masalah paru-paru lain penyembuhan mungkin memakan waktu lebih dari 12 minggu. Di kalangan orang yang memerlukan perawatan di rumah sakit, mortalitas mungkin hingga 10% dan di kalangan mereka yang memerlukan perawatan intensif (ICU) mortalitas bisa mencapai 30–50%.[11]Pneumonia adalah infeksi yang diperoleh di rumah sakit paling umum yang menyebabkan kematian.[18] Sebelum adanya antibiotik, mortalitas biasanya 30% di kalangan mereka yang dirawat di rumah sakit.[15]Komplikasi bisa muncul terutama di kalangan lansia dan mereka yang memiliki masalah kesehatan dasar.[56] Ini bisa termasuk, antara lain: empiema, abses paru-paru, bronkiolitis obliteran, sindrom kesulitan pernafasan akut,sepsis, dan memburuknya masalah kesehatan dasar.[56]

Aturan prediksi klinis

Aturan prediksi klinis sudah dikembangkan untuk meramalkan secara lebih obyektif hasil-hasil dalam pneumonia.[18] Aturan ini sering digunakan untuk menentukan apakah penderita perlu dirawat di rumah sakit atau tidak.[18]Pneumonia severity index (or PSI Score)[18]CURB-65 score, which takes into account the severity of symptoms, any underlying diseases, and age[57]

Efusi pleura, empiema, dan abses

Anak panah A menunjukkan cairan yang melapisi di dalam dada kanan. Anak panah B menunjukkan lebarnya paru-paru kanan. Volume paru-paru diturunkan karena pengumpulan cairan di sekitar paru-paru.Pada pneumonia, pengumpulan cairan dapat terbentuk di dalam ruang yang mengelilingi paru.[58] Terkadang, mikroorganisme akan menginfeksi cairan ini dan menyebabkanempiema.[58] Untuk membedakan empiema dari efusi parapneumonik yang lebih sederhana dan biasa, cairan dapat diambil dengan (thorasentis) jarum, dan diperiksa.[58]Jika hasilnya menunjukkan bukti empiema, cairan harus diambil seluruhnya, terkadang memerlukan drainage cathater.[58] Pada kasus empiema parah, dekortikasi mungkin diperlukan.[58] Jika cairan yang terinfeksi tidak dikuras, infeksi akan terus terjadi karena antibiotik tidak masuk dengan baik ke dalam rongga pleural. Jika cairan tersebut steril, cairan perlu dikeluarkan seluruhnya hanya jika menimbulkan gejala atau tetap tak terpecahkan.[58]Bakteria di dalam paru-paru akan membentuk kantung cairan terinfeksi yang disebut dengan abses paru-paru.[58] Abses paru-paru biasanya dapat dilihat dengan sinar-X namun terkadang memerlukan pemindaian CT untuk memastikan diagnosisnya.[58]Abses biasanya terjadi padapneumonia aspirasi, dan seringkali mengandung beberapa jenis bakteri. Antibiotik jangka panjang biasanya sudah cukup untuk mengobati abses paru-paru, namun terkadang abses tersebut harus dikeluarkan seluruhnya dengan ahli bedahatau ahli radiologi.[58]

Kegagalan pernapasan dan sirkulatori

Pneumonia dapat menyebabkan kegagalan pernapasan dengan cara memicu sindrom gawat napas akut (ARDS), yang diakibatkan oleh kombinasi respons infeksi dan peradangan. Paru-paru dengan cepat terisi cairan dan menjadi keras. Paru-paru yang mengeras disertai kesulitan parah untuk mengekstraksi oksigen karena terhambat cairan alveolar akan memerlukan waktu lama untuk ventilasi mekanik untuk bertahan hidup.[22]Sepsis adalah komplikasi yang dapat terjadi karena pneumonia namun biasanya hanya terjadi pada orang yang kekebalannya rendah atau hiposplenisme. Organisme yang umumnya terlibat adalah Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae danKlebsiella pneumoniae. Penyebab lain dari gejalanya juga perlu diperhatikan sepertimyocardial infarction atau embolisme pernapasan.[59]

EpidemiologiSunting

Angka kematian dengan standar usia: infeksi saluran pernapasan bawah per 100.000 penduduk pada 2004.[60]  no data  <100  100–700  700–1400  1400–2100  2100–2800  2800–3500  3500–4200  4200–4900  4900–5600  5600–6300  6300–7000  >7000Pneumonia adalah penyakit yang banyak terjadi yang menginfeksi kira-kira 450 juta orang per tahun dan terjadi di seluruh penjuru dunia.[6]Penyakit ini merupakan penyebab utama kematian pada semua kelompok yang menyebabkan jutaan kematian (7% dari kematian total dunia) setiap tahun.[6][48]Angka ini paling besar terjadi pada anak-anak yang berusia kurang dari lima tahun, dan dewasa yang berusia lebih dari 75 tahun.[6]Penyakit ini terjadi lima kali lebih sering dinegara-negara berkembang daripada dinegara maju.[6] Pneumonia yang diakibatkan oleh virus terhitung sekitar 200 juta kasus.[6]Di Amerika Serikat, sejak 2009, pneumonia menjadi penyebab ke-8 kematian.[11]

Anak-anak

Pada 2008, pneumonia terjadi pada kira-kira 156 juta anak-anak (151 juta di negara-negara berkembang dan 5 juta di negara-negara maju).[6] Ini menyebabkan 1,6 juta kematian, 28–34% dari angka kematian tersebut terjadi pada anak-anak di bawah lima tahun, dan 95% terjadi di negara-negara berkembang.[6][10]Negara-negara dengan beban tinggi pneumonia termasuk: India (43 juta), Cina (21 juta) dan Pakistan (10 juta).[61]Penyakit ini menjadi penyebab utama kematian pada anak-anak di negara-negara berpendapatan rendah.[6][48] Banyak kasus kematian ini yang terjadi pada periode bayi baru lahir. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa satu di antara tiga kematian pada bayi yang baru lahir disebabkan oleh pneumonia.[62] Kira-kira setengah dari kematian ini dapat dicegah secara teoretis, karena disebabkan oleh bakteri karena terdapat vaksin yang efektif.[63]

SejarahSunting

poster WPA, 1936/1937Pneumonia adalah penyakit yang banyak terjadi sepanjang sejarah manusia.[64]Gejalanya digambarkan oleh Hippocrates (c. 460 BC – 370 BC):[64]"Peripneumonia, dan afeksi pleuritis, hal-hal berikut perlu diamati: Jika demam menjadi akut, dan jika sakit dirasakan di salah satu sisi tubuh, atau di kedua sisi, dan jika batuk timbul dan ludah yang berwarna kuning atau gelap, atau sedikit, kering, dan kemerahan, atau berciri berbeda dari biasanya... Apabila pneumonia mencapai puncaknya, keadaan ini sulit diobati dan jika penderita tidak diobati, dan memburuk jika penderita pneumonia juga menderita dyspnoea, dan urin sedikit dan tajam, jika keringat keluar dari daerah sekitar leher dan kepala, karena keringat tersebut adalah keringat yang tidak sehat, karena diakibatkan oleh sesak napas, dan kerasnya penyakit yang menyerang tangan bagian atas."[65] Namun, Hippocrates menyebut pneumonia sebagai penyakit "dinamai di zaman kuno." Dia juga melaporkan hasil dari drainase bedah empiema. Maimonides(1135–1204 AD) melihat: "Gejala umumnya yang terjadi pada pneumonia dan tidak pernah tidak terjadi adalah sebagai berikut: demam akut, nyeri pleuritis seperti ditusuk, napas pendek dan terengah-engah, denyutnaik turun dan batuk."[66] Gambaran klinis ini mirip dengan yang ditemukan dalam buku teks modern, dan mencerminkan luasnya pengetahuan medis dari Abad Pertengahanhingga abad ke-19.Edwin Klebs adalah orang pertama yang mengamati bakteri di saluran napas orang yang meninggal karena pada 1875.[67] Karya pertama yang mengidentifikasi dua bakteri penyebab pneumonia yang paling umum,Streptococcus pneumoniae dan Klebsiella pneumoniae ditampilkan oleh Carl Friedländer[68] dan Albert Fränkel[69] pada 1882 dan 1884, secara berturut-turut. Karya pertama Friedländer memperkenalkan Gram stain, tes laboratorium dasar yang masih digunakan saat ini untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan bakteri. TulisanChristian Gram yang menggambarkan prosedur tersebut pada 1884 membantu untuk membedakan dua bakteri tersebut, dan menunjukkan bahwa pneumonia dapat diakibatkan oleh lebih dari satu mikroorganisme.[70]Sir William Osler, dikenal sebagai "bapak kedokteran modern," mengapresiasi kematian dan kecacatan yang disebabkan oleh pneumonia, dengan menyebutnya "kapten pembunuh manusia" pada 1918, karena telah melampaui tuberkulosis sebagai penyebab utama kematian pada masa ini. Istilah ini berasal dari istilah yang diciptakan oleh John Bunyan berkaitan dengan "penggerogotan" (tuberkulosis).[71][72] Osler juga menggambarkan pneumonia sebagai "teman orang tua" karena kematian yang terjadi seringkali berlangsung cepat dan tanpa rasa sakit sedangkan sebenarnya masih ada cara yang lebih lama dan sakit untuk mati.[15]Beberapa perkembangan pada 1900an meningkatkan hasil pengobatan untuk pasien pneumonia. Dengan kemajuan penicillin dan antibiotik lainnya, teknik pembedahan modern, dan perawatan intensif pada abad ke-20, mortalitas akibat pneumonia, mendekati 30%, menurun di negara-negara maju. Vaksinasi bayi untuk melawanHaemophilus influenzae tipe B mulai pada 1988 dan menyebabkan penurunan dramatis pada kasus tersebut setelahnya.[73] Vaksinasi melawan Streptococcus pneumoniae pada orang dewasa mulai pada 1977, dan pada anak-anak pada 2000, yang menghasilkan penurunan serupa.[74]

Masyarakat dan budayaSunting

Lihat pula: Daftar kasus pneumonia yang menjadi perhatianKarena tingginya beban penyakit pada negara-negara berkembang dan kesadaran yang relatif rendah terhadap penyakit ini di negara-negara maju, komunitas kesehatan global mendeklarasikan 12 November sebagai Hari Pneumonia Dunia, hari bagi warga negara dan pembuat kebijakan yang memiliki perhatian terhadap penyakit ini untuk melakukan tindakan melawan penyakit tersebut.[75] Biaya ekonomi global dari komunitas karena pneumonia diperkirakan mencapai $17 milyar.[11]

Penghargaan Islam Terhadap Buruh dan Pekerja

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, wa ba’duIslam sebagai agama rahmat bagi semesta alam, sangat memperhatikan hak asasi manusia, sekalipun dia seorang budak. Para sahabat yang pernah membantu Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam, baik budak maupun orang merdeka, semua merasa puas dengan sikap baik yang beliau berikan. Inilah potret ideal yang bisa dijadikan contoh muamalah antara majikan dengan pembantunya, antara pimpinan dengan pekerjanya.Sebelumnya kita perlu membedakan antara budak dengan pembantu atau buruh. Budak, jiwa dan raganya milik majikannya, sehingga apapun yang dimiliki budak ini, menjadi milik majikannya. Dia tidak bisa bebas melakukan apapun, kecuali atas izin si majikan. Seratus persen berbeda dengan pembantu. Hubungan seorang pembantu dengan majikan, tidak ubahnya seperti pekerja yang sedang melakukan tugas untuk orang lain, dengan gaji sebagaimana yang disepakati. Muamalah antara pembantu dengan majikan adalah ijarah(sewa jasa). Sehingga seharusnya, beban tugas yang diberikan dibatasi waktu dan kuantitas tugas. Lebih dari batas itu, bukan kewajiban pembantu atau buruh.Mohon maaf, di tulisan ini kami menggunakan kata majikan dan pembantu atau buruh. Meskipun istilah ini kurang bisa mewakili struktur tugas antara bawahan dengan atasan, namun kami kesulitan untuk mendapatkan padanannya.Ada beberapa hadis yang menunjukkan penghargaan Islam terhadap hak masyarakat pekerja. Sebagian besar hadis itu konteksnya adalah berbicara tentang budak. Sehingga kita bisa menyimpulkan, bahwa jika budak saja diperlakukan sangat indah oleh Islam, tentu pembantu dan buruh yang bukan budak, posisinya jauh lebih terhormat.

Hak Buruh dalam Islam

Pertama, Islam memposisikan pembantu sebagaimana saudara majikannya. Dari Abu Dzar radhiallahu ‘anhu, Nabishallallahu ‘alaihi wa sallambersabda:إِخْوَانُكُمْ خَوَلُكُمْ ، جَعَلَهُمُ اللهُ تَحْتَ أَيْدِيكُمْ“Saudara kalian adalah budak kalian. Allah jadikan mereka dibawah kekuasaan kalian.” (HR. Bukhari no. 30)Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut pembantu sebagaimana saudara majikan agar derajat mereka setara dengan saudara.Kedua, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang memberikan beban tugas kepada pembantu melebihi kemampuannya. Jikapun terpaksa itu harus dilakukan, beliau perintahkan agar sang majikan turut membantunya.Dalam hadis Abu Dzarradhiallahu ‘anhu, Nabishallallahu ‘alaihi wa sallambersabda:وَلاَ تُكَلِّفُوهُمْ مَا يَغْلِبُهُمْ، فَإِنْ كَلَّفْتُمُوهُمْ فَأَعِينُوهُمْ“Janganlah kalian membebani mereka (budak), dan jika kalian memberikan tugas kepada mereka, bantulah mereka.” (HR. Bukhari no. 30)Ketiga, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan para majikan untuk memberikan gajipegawainya tepat waktu, tanpa dikurangi sedikit pun. Dari Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:أَعْطُوا الأَجِيرَ أَجْرَهُ قَبْلَ أَنْ يَجِفَّ عَرَقُهُ“Berikanlah upah pegawai (buruh), sebelum kering keringatnya.” (HR. Ibn Majah dan dishahihkan al-Albani).Keempat, Islam memberi peringatan keras kepada para majikan yang menzalimi pembantunya atau pegawainya. Dalam hadis qudsi dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabishallallahu ‘alaihi wa sallammeriwayatkan, bahwa Allah berfirman:ثَلاَثَةٌ أَنَا خَصْمُهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ... وَرَجُلٌ اسْتَأْجَرَ أَجِيرًا فَاسْتَوْفَى مِنْهُ وَلَمْ يُعْطِ أَجْرَهُ“Ada tiga orang, yang akan menjadi musuh-Ku pada hari kiamat: ... orang yang mempekerjakan seorang buruh, si buruh memenuhi tugasnya, namun dia tidak memberikan upahnya (yang sesuai).” (HR. Bukhari 2227 dan Ibn Majah 2442)Bisa Anda bayangkan, di saat kita sangat butuh kepada ampunan Allah, tetapi justru Allah menjadi musuhnya.Kelima, Islam memotivasi para majikan agar meringankan beban pegawai dan pembantunya. Dari Amr bin Huwairits, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:مَا خَفَّفْتَ عَنْ خَادِمِكَ مِنْ عَمَلِهِ كَانَ لَكَ أَجْرًا فِي مَوَازِينِكَ“Keringanan yang kamu berikan kepada budakmu, maka itu menjadi pahala di timbangan amalmu.” (HR. Ibn Hibban dalam shahihnya dan sanadnya dinyatakan shahih oleh Syuaib al-Arnauth).Keenam, Islam memotivasi agar para majikan dan atasan bersikap tawadhu yang berwibawa dengan buruh dan pembantunya. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:مَا اسْتَكْبَرَ مَنْ أَكَلَ مَعَهُ خَادِمُهُ، وَرَكِبَ الْحِمَارَ بِالأَسْوَاقِ، وَاعْتَقَلَ الشَّاةَ فَحَلَبَهَا“Bukan orang yang sombong, majikan yang makan bersama budaknya, mau mengendarai himar (kendaraan kelas bawah) di pasar, mau mengikat kambing dan memerah susunya.” (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad 568, Baihaqi dalam Syuabul Iman 7839 dan dihasankan al-Albani).Ketujuh, Islam menekan semaksiamal mungkin sikap kasar kepada bawahan. Seorang utusan Allah, yang menguasai setengah dunia ketika itu, tidak pernah main tangan dengan bawahannya. Aisyah menceritakan:مَا ضَرَبَ رَسُولُ اللهِ شَيْئًا قَطُّ بِيَدِهِ وَلاَ امْرَأَةً وَلاَ خَادِمًا...“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah memukul dengan tangannya sedikit pun, tidak kepada wanita, tidak pula budak.” (HR. Muslim 2328, Abu Daud 4786).Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah menjumpai salah seorang sahabat yang memukul budak lelakinya. Tepatnya ia sahabat Abu Mas’ud Al-Anshari. Seketika itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan sahabat itu dari belakang:اعْلَمْ أَبَا مَسْعُودٍ، لَلَّهُ أَقْدَرُ عَلَيْكَ مِنْكَ عَلَيْهِ“Ketahuilah wahai Abu Mas’ud, Allah lebih kuasa untuk menghukummu seperti itu, dari pada kemampuanmu untuk menghukumnya.”Ketika Abu Mas’ud menoleh, dia kaget karena ternyata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Spontan beliau langsung membebaskan budaknya. Nabishallallahu ‘alaihi wa sallammemujinya:أَمَا لَوْ لَمْ تَفْعَلْ لَلَفَحَتْكَ النَّارُ“Andai engkau tidak melakukannya, niscaya neraka akan melahapmu.” (HR. Muslim 1659, Abu Daud 5159, Tumudzi 1948 dan yang lainnya).Bukan manusia yang pemberani ketika dia hanya bisa menzalimi bawahannya. Bersikap keras kepada bawahan justru merupakan tanda bahwa dia tidak berwibawa.Potret Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama pembantunyaAnas bin Malik radhiallahu ‘anhu, adalah diantara daftar pernah menjadi pembantu Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam. Selama hampir 9 tahun lamanya, sejak di usia 10 tahun, beliau melayani Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Berikut testimoni sahabat Anas :Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling baik akhlaknya. Suatu hari (sewaktu aku masih kanak-kanak), beliau menyuruhku untuk tugas tertentu. Aku bergumam: Aku tidak mau berangkat. Sementara batinku meneriakkan untuk berangkat menunaikan perintah Nabi Allah. Aku pun berangkat, sehingga melewati gerombolan anak-anak yang sedang bermain di pasar. Aku pun bermain bersama mereka. Tiba-tiba Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang tengkukku dari belakang. Aku lihat beliau, dan beliau tertawa. Beliau bersabda: “Hai Anas, berangkatlah seperti yang aku perintahkan.” “Ya, saya pergi sekarang ya Rasulullah.” Jawab Anas. Beliau memberi kesan:وَاللهِ! لَقَدْ خَدَمْتُهُ سَبْعَ سِنِينَ أَوْ تِسْعَ سِنِينَ مَا عَلِمْتُ قَالَ لِشَيْءٍ صَنَعْتُ: لِمَ فَعَلْتَ كَذَا وَكَذَا. وَلاَ لِشَيْءٍ تَرَكْتُ: هَلاَّ فَعَلْتَ كَذَا وَكَذَاDemi Allah, aku telah melayani Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam selama 7 atau 9 tahun. Saya belum pernah sekalipun beliau berkomentar terhadap apa yang aku lakukan: “Mengapa kamu lakukan ini?”, tidak juga beliau mengkritik: “Mengapa kamu tidak lakukan ini?” (HR. Muslim 2310 dan Abu Daud 4773).Dalam cuplikan sejarah beliau yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat perhatian terhadap kebutuhan pembantunya. Bahkan sampai pada menyemangati untuk menikah. Dari Rabi’ah bin Ka’b al-Aslami, beliau menceritakan:Saya pernah menjadi pelayan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau menawarkan: “Wahai Rabi’ah, kamu tidak menikah?” Aku jawab: “Tidak ya Rasulullah, saya belum ingin menikah. Saya tidak punya dana yang cukup untuk menanggung seorang istri, dan saya tidak ingin disibukkan dengan sesuatu yang menghalangiku untuk melayani Anda.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian berpaling dariku. Setelah itu beliau bertanya lagi: “Wahai Rabi’ah, kamu tidak menikah?” Aku pun menjawab dengan jawaban yang sama: “Tidak ya Rasulullah, saya belum ingin menikah. Saya tidak punya ....dst.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian berpaling dariku. Kemudian aku ralat ucapanku, aku sampaikan: “Ya Rasulullah, Anda lebih tahu tentang hal terbaik untukku di dunia dan akhirat.” Aku bergumam dalam hatiku: “Jika beliau bertanya lagi, aku akan jawab: Ya.”Ternyata Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tanya lagi untuk yang ketiga kalinya: “Wahai Rabi’ah, kamu tidak menikah?” Aku langsung menjawab: “Ya, perintahkan aku sesuai yang Anda inginkan.” Selanjutnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkanku untuk mendatangi keluarga fulan, salah seorang dari suku Anshar... (HR. Ahmad 16627, Hakim 2718 dan at-Thayalisi 1173).

SK LOVERZ